Surat Untuk Mantan ...
Tulisan ini diikutsertakan lomba #suratuntukruth novel oleh Benard Batubara. - @gramedia
Hai apa kabar ?
sudah lama sekali ya kita tidak bertemu. bahkan setelah kamu mengakhiri masa pacaran beberapa bulan yang lalau, ini adalah percakapan pertama kita.
oh iya, bagaimana keadaan rambut klimis mu ? bagian tubuh yang anti tersentuh tapi aku hobi mengacak-acak nya, kau tahu ? aku merindukan hoby ku yang satu itu.
Model nya masih seperti tataan rambut c.ronaldo kah ? pemain bola asal portugal yang kau kagumi itu.
Lucu ya, ah tidak-tidak mungkin bodoh ! sudah hampir setahun tidak bertemu tapi aku masih ingat semua nya, iya semua tentang kamu.
mas...
kamu kemana saja ?
menghilang tanpa jejak begitu ? Setelah kamu bilang akan pergi aku tidak pernah berfikir kau akan menghilang seperti ini..
mas...
Bagaimana harimu tanpa aku ? Aku fikir biasa saja tidak ada
yang berubah, bahkan mungkin kamu lebih bahagia. Tak ada lagi wanita
bernama ruli yang mengusik jadwal main PES mu, selalu menayakan keberadaanmu dan mengusik jadwal berkumpul
dengan teman mu, menyenang kan ya ?
Tapi mas, apa kamu pernah berfikir bagaimana aku tanpa kamu ?
pernah kah kamu berfikir bagaimana hancur nya aku ketika mendengar kata PUTUS dari mulutmu, dari mulut yang pernah mengucap sayang, dari mulut yang pernah mengecup hangat keningku, dulu.
rasa nya sakit sekali ketika aku harus berjuang, bangkit sendiri melawan kesakitan karna kau campakan ! mencoba bangun dan hidup kembali, hidup seperti dulu sebelum aku mengenalmu.
mas...
entah apa yang menggerakan tanganku untuk menggoreskan tinta hitam diatas kertas putih ini, berawal hanya ingin sekedar menanyakan kabar tapi malah melebar membahas soal perasaan. maaf, mungkin karna aku terlalu rindu.
mas..
maaf karna aku terlalu sering merindukanmu , terlalu sering menyebut namamu dalam doa.
mas bisa kah kau sebut aku juga dalam doa mu ? aku tidak berharap kau sebut namaku agar kita kembali bersama, aku hanya ingin kau minta pada tuhan-mu agar aku bisa benar-benar melupakanmu. melupakan kenangan yang tak kau anggap penting itu, melupakan kesakitan biadab ini.
mas...
aku tidak mau berjuang sendiri untuk melupakan mu, bantu aku...
Dari aku, Perindu-mu :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar